SEJARAH
Berdiri pada tahun 1986, Program Sarjana Antropologi Sosial merupakan program studi yang berfokus pada pengaplikasian teori, konsep, dan metode antropologi klasik dan kontemporer. Mahasiswa diajarkan untuk memiliki kepekaan dan kemauan dalam mengatasi permasalahan antropologi di masyarakat, seperti kemiskinan, perubahan iklim, konflik sosial, dan masyarakat yang terpinggirkan dengan dampingan dosen luar biasa yang berpendidikan tinggi dan bersertifikat ajar nasional. Lulusan berkesempatan untuk meniti karir sebagai etnograf dengan spesifikasi sebagai peneliti muda, konsultan muda/pengembang komunitas, penggiat wirausaha, dan birokrat budaya atau inspirator pemajuan kebudayaan.
LAB
- LAB KOMPUTER
PROGRAM STUDI
Profil Lulusan
Lulusan dari Program Studi Sarjana Antropologi Sosial memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan persoalan nilai, proses dan perubahan budaya komunitas melalui penelitian lapangan dan menerapkan metodologi antropologi untuk menghasilkan publikasi ilmiah, mengembangkan dan memberdayakan masyarakat/ komunitas dengan menerapkan konsep-konsep antropologi sosial serta memiliki kepekaan dalam memahami kehidupan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia, mempromosikan dan mendayagunakan potensi budaya komunitas serta kearifan lokal melalui pendekatan antropologi untuk pengembangan inovasi dan potensi kewirausahaan yang mampu menjadi alternatif solusi terhadap persoalan sosial ekonomi masyarakat sampai dengan mengelola organisasi, merumuskan perencanaan, pendekatan dan pengambilan keputusan berciri khas ilmu antropologi dalam bidang kerja di lembaga-lembaga pemerintah.
Capaian Pembelajaran Lulusan
Mahasiswa Program Studi Sarjana Antropologi Sosial diharapkan :
Mampu mengembangkan konsep berpikir teoritis menggunakan konsep dalam bidang antropologi dan mengaplikasikannya di dalam memahami masalah, mendisain dan melaksanakan penelitian lapangan bidang antropologi dengan menguasai metode pengumpulan, analisis dan penulisan yang berwarna antropologi.
Mampu menyusun rencana dan mengimplementasikan disain perubahan pada tingkat masyarakat atau komunitas ke arah yang lebih baik serta mampu melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat melalui penggalian potensi dari sudut pandang antropologi.
Mampu menggali potensi dalam masyarakat yang bernilai tinggi dari sudut pandang antropologi serta mampu mendisain potensi lokal menjadi benefit-outcome bagi masyarakat dengan memperhatikan kearifan lokal dan identitas/ karakteristik masyarakat.
Mampu berpikir logis, kritis dalam mengidentifikasi persoalan organisasi melalui paradigma ilmu antropologi sosial serta menyajikan alternatif solusi terkait permasalahan tersebut.